6.9.10

Hukum Relativitas





Malam telah mulai beranjak pagi. Tapi mata ini tak juga kunjung menutup. Acara di televisi sudah tidak menarik. Televisi seperti menyediakan informasi yang memang sudah di skenario secara pasti untuk menyihir penduduk negri ini. Dari kasus korupsi pengusaha, merembet ke korupsi pejabat. 


Tak lama berselang televisi menyuguhi pertikaian politis dan video mesum artis. Peristiwa-peristiwa yang lain terkubur ditelan rekaman gambar dan laporan-laporan pandangan mata terkini. Yang lama terlupakan. 

Sudahlah. Aku tak mau menyalahkan televisi, yang salah ya kita sendiri yang mau disodori berita dan kemudian menelannya. Daripada bengong aku bulatkan tekad menyambangi Nasrudin, siapa tahu dia masih terjaga juga.

Sampai di depan rumah kulihat nasrudin sedang duduk diberanda. Ternyata dirinya juga sedang menikmati malam yang tua ini. Ditemani segelas kopi dan sepotong roti keju. 

"Belum tidur, din? wah ditemani roti keju nih." kataku sambil duduk disampingnya. 

"Roti keju baik untuk kesehatan perut," katanya sambil menerawang bintang.

Pun kami duduk tak bersuara dan memandangi kelamnya malam. Yah bengong juga akhirnya. Gapapa setidaknya ada teman bengong, kaga bengong sendirian. 

Sejurus kemudian Nasrudin beranjak. "Dingin-dingin bikin beser. Aku kencing dulu ya, wan." 

Aku mengangguk sambil melirik kopi dan roti keju. Pelit sekali Nasrudin ini, ngga ada basa-basinya sama teman. Masa, udah beberapa saat ga ditawarin roti keju. Mumpung orangnya ga ada kusikat juga roti kejunya. Lumayan buat ganjal perut yang keroncongan. Sambil berjalan santai Nasrudin duduk lagi.  

"Wah roti kejunya ilang," katanya.  

"Emang kamu belum makan din?", tanyaku. Wah, maaf, tadi kumakan kupikir kamu udah makan.  

"Gapapa. Roti keju tidak baik untuk kesehatan gusi dan gigi." "Lho tadi katanya roti keju baik untuk perut. Sekarang kamu bilang roti keju tidak baik untuk kesehatan gusi dan gigi. Jadi mana yang benar?" Dia tersenyum santai dan berkata:  

"Itu tergantung ADA atau TIDAK roti kejunya." 

hahahaha .... vekok.

No comments:

Post a Comment