Beberapa waktu lalu, saya diberi tanggung-jawab oleh pimpinan kantor, di tempat saya ngupoyo upo, untuk membangun kembali website yang tenggelam karena diretas oleh hacker myanmar. Diberi tugas seperti itu bukan karena saya jago membenahi website, tetapi lebih karena saya mau, yang lain tidak mau hahaha...
Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengumpulkan semua informasi yang terkait dengan lahirnya website ini. Informasi yang berhasil saya dapat dari pengelola website sebelumnya cuma berupa credential cpanel dan admin login. Itu saja. Padahal saya juga butuh tempat dimana website ini ditaruh(hosting), email apa saja yang digunakan si pengelola sebelumnya, dan masih banyak lagi. Alhasil, saya harus meluangkan waktu ekstra untuk menggali informasi lebih dalam lagi.
Singkatnya, website pun berhasil terlahir kembali. Langkah selanjutnya adalah menaikkan popularitas website, hal ini berguna agar website mendapat support dari iklan. Semakin populer sebuah website semakin tertarik orang untuk beriklan pada web tersebut. Lalu waktu kembali terkuras dengan belajar teknik SEO dan facebook marketing. Tidak apa-apa, lha wong saya mau :D
Nah, sekarang website sudah kembali normal dan lumayan populer, setidaknya jika dilihat melalui kacamata alat pengukur popularitas web seperti: google rank, alexa atau histats, web tersebut sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Konsekwensinya? Blog ini mandeg. Tidak ada post baru. Alesan.
Lalu, selanjutnya? Jika kamu punya rumah tapi rumahmu pintunya tidak terkunci, kira-kira apa apa yang terjadi? Bisa jadi isi rumahmu ludes disikat pencuri. Begitu juga sebuah web, ibarat rumah dia harus punya kunci pintu, sehingga akses masuknya bisa dibatasi. Kata kuncinya adalah security. Web juga harus punya sistem security agar web hanya sekedar "bisa dibaca" oleh semua pengguna.
Adalah sebuah operating system dengan nama Kali Linux, OS ini punya kelengkapan yang luar biasa untuk menguji sistem keamanan berinternet. Disini saya nggak akan membicarakan bagaimana langkah-langkah menggunakan Kali Linux. Saya hanya akan membicarakan tagline dari Kali Linux tersebut.
THE QUIETER YOU BECOME, THE MORE YOU ARE ABLE TO HEAR
Menurut saya, tagline tersebut sangat mewakili tingkat kedewasaan seseorang. Ditengah maraknya jejaring sosial, tagline tersebut "mengajak" pengguna internet(umumnya) dan pengguna jejaring sosial(khususnya) untuk lebih dewasa dalam bersikap.
Adalah wajar ketika seseorang ketika diberi tahu untuk tidak terlalu ekspresif dijejaring sosialnya dia menjawab:
"Suka-suka gue lah... Orang wall wall gue sendiri"
Adalah wajar jika seseorang merasa bahwa apa yang ditulisnya dijejaring sosial adalah hak dia, atau hak asasi mungkin?, akan tetapi menurut saya, mereka terlalu kekanak-kanakan jika kemudian mereka curhat atau bahkan berdoa secara terus menerus dijejaring sosial miliknya.
Internet dan jejaring sosial benar-benar menjadi sebuah temuan yang spektakuler. Hampir setiap orang bisa menggunakannya, apalagi jaman sekarang orang tidak perlu pc atau laptop untuk mengakses hal tersebut. Cukup dengan hp atau tablet, intenet sudah dalam genggaman.
Coba kamu lihat dan cermati teman-teman dijejaring sosialmu. Bisa dipastikan lebih banyak yang curhat daripada yang menulis tentang hal yang informatif. Padahal sejarah internet dibuat untuk menyebarkan informasi dengan cepat tanpa kendala ruang. Ingat Informasi. Bukan Drama. Tapi kembali lagi, alih-alih produktif menyebar informasi orang-orang memang lebih suka drama. Orang lebih sering "berbicara" daripada "mendengarkan".
Nah! Semua saya kembalikan ke pribadi masing-masing, mau terus jadi artis drama medsos atau menjadi agen informasi yang baik.
Namaskar!
Mau jadi artis drama yg menjadi agen seribu sanlait! yuhuuu~
ReplyDeletengono yooo olehhh bosss ... :D
ReplyDelete