18.8.15

Dimana-mana Rebutan


Kalau kemarin saya dapat membenahi website yang terbengkalai. Sekarang sudah berubah. Mandatnya adalah membangun sebuah record label atau perusahaan rekaman. Jadi macam kuli serabutan. But, it's allright. Semua akan baik-baik saja ketika dikerjakan dengan senang dan gumbira.

Dari semua jenis pekerjaan yang saya lalui, ada satu hal yang jadi benang merah. Ketika kamu memulai sebuah usaha, ingat kata ini: 'pasar'. Ya pasar. Orang yang bakal menggunakan barang atau jasa kita. Saya pikir pasar ini jumlahnya ya segitu-gitu saja. Jadi ketika kita bikin usaha yang orang lain udah pernah bikin, itu artinya akan ada rebutan.

Industri musik ternyata sama saja. Kalau dulu Indie musik adalah bentuk perlawanan musisi terhadap record label. Sekarang, ketika record label meredup, indie musik yang satu akan bertempur melawan indie musik yang lain.

Intinya ya cuma itu. Rebutan. Bisa sportif bisa juga penuh kelicikan. Seandainya boleh memilih, saya akan memilih berkelahi secara fisik daripada harus bermain strategi. Sungguh. Terutama strategi licik yang dibungkus dengan kemasan bagus. Sehingga kita tidak pernah tahu maksud dibalik kemasan tersebut. 

Yeahhh... bagaiamanapun juga hidup ini cuma rebutan. politik juga akhirnya. Jingek.

2 comments: