Dari seberang jalan Hiro melihat pintu depan rumah tertutup tetapi lampu ruang tamu menyala. Ada tamukah? Padahal sebelumnya Hiro tidak melihat ada kupu-kupu. Menurut Mitos, ada kupu-kupu ada tamu.
Krrreeiiie ee ettt. Derit pintu garasi yang sudah tua bersuara ketika Hiro membukanya. Seakan-akan sudah malas menjadi pintu. Bayangkan saja hampir dua puluh tahun lebih dia membuka dan menutup seperti itu. Tetapi loyal. Bisakah kamu loyal seperti pintu? Forget it.
Setelah memarkir motor Hiro menuju ke kamar sambil melirik ke arah ruang tamu yang pintunya terbuka. Ternyata ada tetangga sebelah sedang terlihat serius membicarakan sesuatu dengan ibunya. Skip saja ah, paling-paling juga lagi ngegosip. Lalu Hiro ngamar.
Beberapa jam kemudian. Di ruang keluarga.
Krrreeiiie ee ettt. Derit pintu garasi yang sudah tua bersuara ketika Hiro membukanya. Seakan-akan sudah malas menjadi pintu. Bayangkan saja hampir dua puluh tahun lebih dia membuka dan menutup seperti itu. Tetapi loyal. Bisakah kamu loyal seperti pintu? Forget it.
Setelah memarkir motor Hiro menuju ke kamar sambil melirik ke arah ruang tamu yang pintunya terbuka. Ternyata ada tetangga sebelah sedang terlihat serius membicarakan sesuatu dengan ibunya. Skip saja ah, paling-paling juga lagi ngegosip. Lalu Hiro ngamar.
Beberapa jam kemudian. Di ruang keluarga.
"Sopo wae kae mau kok ketok e rame?"
"Bu Margo karo anak-anak e."
"Ngopo e? Nyilih duit po?"
Lalu pelajaran matematika pun dimulai.
"Ora, mung sambat. Pak Margo kan wis ra iso mlaku. Otomatis sing nyukupi butuh kan Bu Margo. Saiki coba itungen."
"Bu Margo karo anak-anak e."
"Ngopo e? Nyilih duit po?"
Lalu pelajaran matematika pun dimulai.
"Ora, mung sambat. Pak Margo kan wis ra iso mlaku. Otomatis sing nyukupi butuh kan Bu Margo. Saiki coba itungen."
Nah, mari berhitung.
"Bu Margo ngewangi nyapu-nyapu latar karo mepeni kumbahan neng omah iki tak kek i 300ewu sesasi.Neng gone Pak RW, masak, momong karo umbah-umbah entuk 500ewu sesasi."
" Wis? 800ewu sesasi pamlebune."
"Nah, pametune, nggo mijetke Pak Margo 200ewu sesasi. Nggo tuku lawuh sedino 25ewu nggo wong piro yo kae? 8 yo? wis pokok e sedino mangan 25ewu. Sesasi piro?"
" 750ewu."
"Dadi nggo mijetke karo mangan wae pametune wis 950ewu. Durung berase. "
Lumayan hitung-menghitung bisa mengasah kemampuan matematis Hiro yang lemah. Dari percakapan itu bisa diketahui kalau The Margo's defisit sekitar 150ribu plus biaya beli beras plus biaya bayar tagihan listrik plus biaya anak terakhirnya sekolah. Setelah dihitung-hitung didapat bahwa The Margo's mempunyai defisit 550ribu.
"Terus piye kuwi?"
"Hayo gampang nganggo duitku sik. Kan deknen duwe pitik limo. Babon 4 jagone siji. Arep didol durung mungkin soale papat-papat e lagi ngendog. Nah mengko nek wis netes dadi pitik. Babon e iso didol. Lumayan, papat iso entuk 200ewu."
"Nek deknen iso nyaur 200 lha terus sing 350ewu?"
" Aris , anak mbarepe gelem ngewangi masoki beras. Yo mengko nunggu pitik tetesan e gede meneh. Sing penting aku ngewangi tur ora nganak i."
"O, dadi ceritane dadi mediator to?"
"Ah, biasa ngene ki, kowe iso ora dadi mediator?"
AHHH WHAT THE FUCK!!
Hiro kembali ngamar. Menatap dinding langit-langit.
Bisakah peran itu besok dimainkannya. Peran seorang tetangga yang baik, mediator, bersosialitas tinggi, berjuang untuk kepentingan orang lain.
Hope so!!
ciehehehe
ReplyDeleterajin2lah menulis nak!!
menabung juga nak!!
arep dadi gantine tokoh ibu po iop?
ReplyDeletelagi belajar menjadi ibu. hiyaaahahahahaha
ReplyDeletebagus iop. jangan berhenti belajar. tapi berhenti nulis boleh kok, hehehehe
ReplyDeleteAmin. btw ak bingung dr 750rb tau2 jd 950rb..haduh kemampuan ku berhitung berkurang.. >,<
ReplyDeletemangan e sedino 25 nek sesasi piro theng? 750. mijetke? 200. totale piro kuwi sesasi? heheheh
ReplyDelete