2.5.12

Belum Setengah Batang

Kuberitahu sesuatu,
Beberapa bulan terakhir ini, sebatang rokok yang kubakar, tidak pernah benar-benar kuhisap habis. Kadang-kadang dia mengabu dengan sendirinya di asbak, di pinggir amplifier atau di sudut patahan pagar. Dan tak jarang sebelum sampai setengah batang dia kumatikan atau kuinjak.

Jadi, apa atau bagaimana menurutmu?
Jelas bukan karena terinspirasi oleh film festival dari Itali  '20 cigarettes', dimana seseorang memutuskan untuk berhenti merokok karena pengalaman tragisnya di medan perang. Juga bukan karena ada niatan untuk berhenti merokok. Bukan. Sama sekali.

Walaupun cuma beberapa detik, tetap saja aku tidak bisa mengacuhkan perasaan aneh ini. Selalu kupandangi batang rokok yang mengabu atau yang belum lagi setengah batang sudah kubunuh. Menghela nafas panjang, mengernyitkan dahi. Menyisakan perasaan aneh.

Boleh saja kau berdoa dan juga pasti ku-amin-i, bahwa aku akan segera berhenti merokok. Tapi sekali lagi kukatakan. Aku belum mau berhenti merokok. Apalagi kata orang-orang yang sudah tidak merokok, dibutuhkan niat dan tekad yang kuat untuk menghentikan rasa kecanduan ini. Tidak. Aku belum ada niat.

" Sudah kawin saja sana sama rokok!!"

Erhm.

Jangan tersinggung dulu, bukan berarti kamu tidak cukup baik untuk menjadi teman-setiaku. Teman melek. Teman bengong. Teman hidup(?) Mungkin belum. Mungkin memang rokok yang masih bisa diandalkan untuk melewati waktu. Mungkin karena dia benda dan benda tidak membuat tuntutan-tuntutan, tidak membuat nilai, tidak menghakimi, tidak bertanya, tidak tendensius.
Rokok.

Hanya diam.
Tentu saja berbeda dengan diam-mu. Diam yang menyisakan sejuta pertanyaan. Diam yang meninggalkan perasaan gelisah. Diam yang kadang harus dipaksa-paksa untuk diungkap. Sepele memang. Tapi cukup untuk bikin perasaan jadi rawan. Melelahkan. Serasa berolahraga berjam-jam rasanya. Hiperbol.

Jadi? 
Ayamku? 
Hahahaha.
Sudahlah aku mau bakar satu batang lagi. 

2 comments:

  1. Makanya saya cuman bilang ke suami saya.. eh ke calon dink ya (di lamar j belom nih #sericurhat) "kurangin j rokoknya, berhenti kalau kamu dah pengen berhenti, toh kamu dah gede ini". Dan cuman bilang, "kalau saya hamil, jangan ngrokok deket saya ya, resiko PEB nya gede".. Abisnya saya jg agak kecanduan bau rokok yang nempel d bibirnya sih.. hahaha :P

    ReplyDelete