So what?
No what what! hehehe
Cuma mau sedikit nulis tentang liarnya otak.
Kemaren, sewaktu nganter emak ngurus perpanjangan surat tanda pensiun di kantor taspen, disela-sela hiruk pikuk manusia di jalanan, otakku bilang gini:
"Wah, iya. Ternyata memang kurang disadari bahwa satu-satunya hal yang pasti adalah kematian. Tapi anehnya orang-orang jaman sekarang optimis sekali ya, boy? Lihat mereka semua lalu-lalang penuh ambisi, seakan-akan hidup seribu tahun lamanya."
Aku cuma tersenyum mendengar apa kata otak ku.
Waiting for ....
Tapi hatiku juga ngga kalah. Dia ikut angkat bicara.
"Makanya inget ibadah boy, kamu ngga pernah tahu kapan kamu mati."
Aku cuma tersenyum sedetik kemudian otak mulai menyela.
"Iya sih cuma menurut logika belum ada tuh sampai sekarang yang kirim kabar tentang kehidupan sesudah mati. Jadi ya ngga ada salahnya orang-orang ini mengejar ambisi mereka. We live only once, boy. Kalau ada yang bilang bahwa kamu akan hidup bahagia di sisi-Nya nanti setelah mati, kenapa kamu ngga bunuh diri aja sekarang, boy? Toh nanti atau sekarang kamu pasti mati juga. so what's next?
Sontak aku terdiam. Pun begitu juga dengan hati.
"Ayo pulang, udah selesai ini ngurus perpanjangannya," ujar emakku membubarkan obrolan santai kami.
Sampai sekarang aku masih sering melihat tulisan 'waiting for ....' di browser. Rasanya seperti mengingatkanku tentang hidup itu sendiri.
Waiting for .....
No comments:
Post a Comment