9.4.07

Diet

Hiro sering nongkrong di kedai kopi langganannya. Dan masih sering termangu-mangu sendiri sambil melihat asap kopi yang membumbung ke awang-awang. Masih hangat dalam ingatannya tentang sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi; Diet Your Debts.

Acara yang dibawakan oleh Oprah Winfrey itu membuatnya semakin termangu-mangu. Amerika, yang katanya pendapatan perkapita penduduknya di atas rata-rata, ternyata sebagian besar penduduknya mempunyai masalah dalam mengelola keuangan mereka. Kehidupan yang disebut layak ternyata tidak jauh dari hutang. Ini karena hampir setiap penduduk di negara itu mempunyai kemampuan untuk membuat kartu kredit.

Michael Hardt dan Antoni Negri, dalam karyanya Empire, menulis bahwa ada sebuah model baru tentang kekuasaan. Hipotesa dasar mereka adalah bahwa kekuasaan mengambil bentuk yang paling baru dengan jalan merubah seluruh negara menjadi satu pikiran logis di bawah bendera globalisasi.

Salah satu efek dari globalisasi adalah gaya hidup. Lantas apa hubungannya dengan kartu kredit? Dengan kartu kredit, kita bisa membeli sesuatu yang kita inginkan hanya dengan menggeseknya pada sebuah alat. Dalam jangka waktu tertentu kita  membayar cicilan pada perusahaan pengelola kartu kredit tersebut. Intinya,  menggunakan kartu kredit adalah berhutang dan hutang ini berbunga.

Dengan kartu kredit kita bisa hidup untuk bergaya. Hidup dengan gaya yang diajarkan globalisasi.

Dalam acara talk show tersebut, Oprah sedang menunjukan keberhasilan pasangan suami istri yang terjerat hutang karena kartu kredit. Mereka mendapat pengarahan dari seorang penasehat keuangan bagaimana caranya membuat hutang mereka, yang selama ini gemuk, menjadi lebih kurus. Diet Your Debts. 

Hiro hanya bisa tersenyum-senyum sendiri. 

"Apakah sebaiknya aku berdiet?!" 

Hiro membayangkan dirinya adalah sebentuk cinta yang sangat malas. Kerjaannya cuma makan-tidur-makan-tidur. Lambat laun menjadi gemuk. Praktisi medis akan segera mengatakan:

"Wah, anda harus segera diet. Anda terkena Obesitas!! Kronis!!"

Tapi itu tidak dilakukannya. Malahan kebiasaan makan-tidur semakin menjadi-jadi. Hingga obesitas itu akhirnya membuat dirinya benar-benar luar biasa gemuk. Hiro sampai tak bisa lagi berjalan. Hiro begitu bahagia menjadi cinta yang gemuk.Hiro tak lagi harus berlari-lari kesana kemari untuk menawarkan dirinya. Saking gemuknya, Hiro hanya tinggal duduk dan orang-orang datang padanya menikmati daging cinta.

"Ehehehehhe.......!" 

Hiro termehek-mehek sendirian di ujung ruang kedai kopi yang sudah mulai sepi itu. Membuat waitres dan kasir pun ikut-ikutan termehek-mehek karena melihat Hiro yang termehek-mehek.

"Orang gila!!" pikir mereka. 

Hiro masih tersenyum.


 

No comments:

Post a Comment